Kereta Dari Bandara Kulon Progo Ke Jogja

Kereta Dari Bandara Kulon Progo Ke Jogja

Keberangkatan dari Stasiun Tugu

– Pukul 04.20 WIB (YIA Xpress)

– Pukul 05.15 WIB (YIA Xpress)

– Pukul 06.04 WIB (YIA Xpress)

– Pukul 07.25 WIB (YIA Xpress)

– Pukul 07.47 WIB (YIA Xpress)

– Pukul 09.30 WIB (YIA Xpress)

– Pukul 11.45 WIB (YIA Xpress)

– Pukul 12.34 WIB (YIA Xpress)

– Pukul 14.15 WIB (YIA Xpress)

– Pukul 16.02 WIB (YIA Xpress)

– Pukul 18.30 WIB (YIA Xpress)

– Pukul 20.15 WIB (YIA Xpress)

– Pukul 20.35 WIB (YIA Xpress)

Itulah informasi jadwal Kereta Bandara dari YIA ke Stasiun Tugu Jogja.

TRIBUNJOGJA.COM - Berikut jadwal keberangkatan KA Bandara relasi stasiun Tugu Jogja ke Bandara YIA :

Harga tiket KA Bandara Xpress lebih mahal daripada KA Bandara Reguler. Berikut daftar harga tiket masing-masing Kereta :

1. KA Bandara YIA Xpress Stasiun Tugu Yogyakarta ke Stasiun Bandara YIA: Rp. 50.000

2. KA Bandara YIA Reguler:Stasiun Bandara YIA - Stasiun Tugu Yogyakarta : Rp. 20.000Stasiun Bandara YIA - Stasiun Wates: Rp. 20.000Stasiun Tugu Yogyakarta - Stasiun Wates: Rp10.000

Tiket Kereta Bandara Bisa Dibeli dengan layanan QRIS.

Fitur ini berlaku untuk pembelian tiket Kereta Bandara YIA Yogyakarta.

Sekilas Pasar Kotagede YIA

Pasar Kota Gede YIA – Buat sobat yang sedang berada di ruang tunggu penumpang di dalam Bandara YIA maka sobat akan menjumpai sebuah tulisan besar Pasar Kotagede. Didalamnya terdapat Galeri UKM DIY dan Angkringan Malioboro yang menyuguhkan aneka macam produk dari UKM DIY. Konsep eksterior dan interiornya bernuansa khas Jogja, perpaduan antara Benteng Kraton dan suasana Malioboro dan Kraton.

Ketika masuk ke dalam Pasar Kotagede kita disambut oleh among tamu dengan pakaian jawa yang sangat apik, keramah tamahan dan senyumnya akan sulit di lupakan, ditambah alunan gamelan dan angkringan, bisa membuat kita ingin berlama-lama disana. Di galeri tersebut juga menghadirkan ribuan produk UMKM yang ditata layaknya etalase mall modern, aneka produk ditata secara apik dan menarik sehingga sulit untuk tidak membeli dalam jumlah banyak.

Pasar Kotagede di Bandara YIA ini tidak hanya menjadi tempat bertemunya para konsumen, tetapi juga ada konsep untuk pelestarian budaya. Konsepnya selain Galeri yang menampilkan produk kebudayaan, seperti Gamelan, Wayang dan alunan musik Jawa, juga dengan mengintegrasikan nilai-nilai budaya dalam bentuk pelayanan kepada pembeli, penataan eksterior dan interior, serta pengenalan budaya melalui literasi digital yang di tampilkan di media display, dan media cetak yang disediakan.

Untuk konsep penataan produk Galeri Pasar Kotagede pengelompokannya dijajar sesuai jenisnya, bukan asal daerahnya. Ketika berkeliling di galeri dengan luas sekitar 1.200 meter persegi ini akan dijumpai barang-barang yang dijual antara lain aneka minuman tradisional, makanan oleh-oleh, boneka, kacamata dengan bingkai kayu, stick drum, aneka pernak-pernik, hingga kaos dan pakaian batik.

Berapa Lama Naik Kereta Bandara YIA?

Sebagai informasi ada 2 pilihan kereta, yakni Reguler dan Xpress. Kereta Xpress hanya langsung rute YIA-Stasiun Tugu (PP) tanpa berhenti di Stasiun Wates.

Waktu tempuh kereta Xpress ini hanya 35 menit. Lebih cepat daripada kereta Reguler. Sedangkan rute kereta YIA Reguler dari YIA-Stasiun Wates-Stasiun Tugu (PP). Waktu perjalanannya sekitar 40 menit.

Harga tiketnya lebih murah dibandingkan Xpress, yakni Rp20.000. Khusus perjalanan Stasiun Tugu-Stasiun Wates dan sebaliknya hanya membayar Rp10.000.

Adapun harga tiket kereta Bandara YIA Xpress adalah Rp50.000. Salah satu keuntungan naik kereta Xpress bisa memilih nomor kursi.

Kereta YIA Xpress dan Reguler memiliki rangkaian masing-masing. Dengan begitu, memiliki jadwal keberangkatan yang berbeda. Anda perlu mencermati jadwal KA Bandara YIA.

Anda bisa membeli tiket kereta melalui vending machine yang tersedia di stasiun keberangkatan. Apabila tidak mau kehabisan tiket kereta bisa beli secara online melalui laman Railink, Access by KAI, atau aplikasi KA Bandara.

Verifying that you are not a robot...

Harianjogja.com, JOGJA—Jadwal Kereta Bandara atau KA Bandara Yogyakarta International Airport (YIA) Senin (25/3/2024) dapat disimak di sini. Selain jadwal KA Bandara YIA reguler terdapat juga jadwal KA Bandara YIA Express.

Kereta Bandara hadir melayani masyarakat yang ingin melakukan perjalanan dari Kota Jogja menuju bandara di Kulonprogo, Yogyakarta International Airport (YIA). Keberangkatannya yakni dari Stasiun Yogyakarta atau Stasiun Tugu. Jadwal keberangkatan kereta bandara reguler ini paling pagi pukul 04.20 WIB.

Demikian sebaliknya kereta ini juga melayani perjalanan dari bandara YIA menuju Kota Jogja dengan keberangkatan paling awal pukul 05.08 WIB.

Adapun jarak tempuh kereta bandara adalah 35 menit untuk kereta Xpress dan 40 menit untuk reguler. Untuk kereta Xpress tanpa transit di Stasiun Wates untuk menaikkan  dan menurunkan penumpang. Sementara yang reguler berhenti di Stasiun Wates.

BACA JUGA: GIPI DIY Siapkan Produk Maksimalkan Lama Tinggal Wisata di Libur Lebaran

Pastikan telah mengantongi jadwal keberangkatan kereta api bandara sebelum menuju stasiun agar anda bisa melakukan persiapan. Harga tiket KA Bandara Reguler Rp20.000.

Selain reguler, ada pula kereta premium yakni YIA Xpress yang tiketnya seharga Rp50.000.

Jadwal perjalanan KA Bandara YIA sebagai berikut:

Keberangkatan Stasiun Bandara YIA Yogyakarta

05.12 WIB (Stasiun YIA) - 05.47 WIB (Stasiun Yogyakarta) *YIA Xpress

06.42 WIB (YIA) - 06.57 (Wates) - 06.21 (Yogyakarta)

06.54 WIB (MIA) - 07.29 (Yogyakarta) *YIA Xpress

07.16 WIB (YIA) 07.31 (Wates) 07.55 (Yogyakarta)

07.54 WIB (YIA)-08.09 (Wates) - 05.33 (Yogyakarta)

08.42 WIB (VIA) - 09.17 (Yogyakarta) *YIA Xpress

09.17 WIB (YIA) - 09.32 (Wates) - 09.56 (Yogyakarta)

10.29 WIB (YIA) - 11.04 (Yogyakarta) *YIA Xpress

11.21 (VIA) 11.56 (wates) 12.00 (Yogyakarta)

12.30 WIB (YIA) - 12.45 (Wates) - 13.09 (Yogyakarta)

13.29 WIB (YIA) - 14.04 (Yogyakarta) *YIA Xpress

14.65 WIB (YIA)-14.50 (Wates) - 16.14 (Yogyakarta)

15.14 WIB (YIA)-15.49 (Yogyakarta) *YIA Xpress

16.05 WIB (YIA) -16.20 (Wates) - 16.44 (Yogyakarta)

16.41 WIB (YIA)-16.56 (wates) - 17.20 (Yogyakarta)

17.41 WIB (YIA)-10.16 (Yogyakarta) *YIA Xpress

18.10 WIB (YIA) - 18.25 (Wates) - 18.49 (Yogyakarta)

18.45 WIB (YIA) - 19.00 (Wates)- 19.24 (Yogyakarla)

19.35 WIB (VIA)- 20.10 (Yogyakarta) *YIA Xpress

20.06 WIB (YIA) 20.21 (Wates) - 20.45 (Yogyakarta)

21.25 WIB (YIA) - 22.00 (Yogyakarta) *YIA Xpress

Tarif Rp 20 ribu (YIA-Yogyakarta dan YIA-Wates)

Tarif Rp 10 ribu (Yogyakarta wates)

Tarif Rp50 ribu (YIA-Stasiun Tugu)* YIA Xpress

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Regency in Yogyakarta, Indonesia

Kulon Progo Regency (Javanese: ꦏꦸꦭꦺꦴꦤ꧀ꦥꦿꦒ, romanized: Kulon Praga, Javanese pronunciation: [ˈkulɔn ˈprɔɡɔ], Indonesian pronunciation: [ˈkulɔn pəˈroɡo]) is one of the four regencies within the Yogyakarta Special Region, Indonesia. It is located on the island of Java, with a coastline on the south of that island. The regency's name stems from the fact that it is situated to the west (in Javanese "kulon") of the Progo River. The capital is Wates. The greatest part of the population of the regency work as farmers. Kulon Progo Regency is surrounded by the Menoreh Hills. The area of the regency is 586.28 km2, and the population was 388,755 at the 2010 census[2] and 436,395 at the 2020 census;[3] the official estimate as at mid 2023 was 443,053 - comprising 219,451 males and 223,602 females.[1]

In 1674, Keraton Mataram, Yogyakarta was attacked by Trunojoyo who received assistance from Macassar, resulting in damage to the palace; the king Amangkurat I had to flee and asked the Netherlands for help, till he died in Tegal during flight.

To anticipate attacks from Trunojoyo's followers, in 1677 the palace of Mataram led by Amangkurat II as the crown prince of Amangkurat I asked for the regent Ponorogo to obtain the palace protection by bala Warok famous skilled in war and asked for help from the Dutch colonial to capture Trunojoyo. After Mataram palace was guarded by Warok of Ponorogo, Tronojoyo had difficulties to penetrate the palace and was arrested and finally sentenced to death in 1679.

The Warok who managed to protect the palace got the prize a place to stay in the west of Mataram palace to facilitate the palace defence in case of an attack against the palace. The place was named Kulon Ponorogo and is now known as Kulon Progo which means Keraton Mataram western Ponorogo.

The area which currently includes the regency of Kulon Progo was - until the end of Dutch colonial rule - the territory of two regencies, namely the former Kulon Progo (which was a regency of the Ngayogyakarta Sultanate) and Adikarto (which was a regency of the Pakualaman Duchy). Both regencies were merged into Kulon Progo administration on 15 October 1951.

Jadwal Kereta Bandara YIA

Sebelum melakukan perjalanan naik kereta Bandara YIA Xpress atau Reguler bisa cek jadwal selengkapnya berikut ini:

Yogyakarta International Airport

The central Indonesian government has indicated that a new airport for the Yogyakarta Special Region will be located in the Kulon Progo Regency. The plan is to build an airport with a 3,250 metre runway with 45 meters width and dual linear terminals to serve as an international gateway. The initial plan is to provide facilities to serve up to 10 million passengers per year for 28 aircraft together. Later expansions might accommodate up to 20 million passengers per year in phase-3. Around 637 hectares of land is being set aside for the project. Of this, 40% is classified as "Paku Alam (Sultan)" land while the rest belongs to local communities. The location is in Temon District between Congot Beach and Glagah Beach (which covers Palihan village, Sindutan village, Jangkaran village and Glagah village). In August 2013, 75 percent of land has been occupied.[5][6]

An airport train has been planned to serve Yogyakarta and the airport. The rail use existing rail plus 4 kilometers new rail from Kedundang Station to Temon Airport. Due to new rail is only short, so the train hopefully will be ready when the airport is ready to operate.[7]

Local residents of the Kulon Regency have been resisting the plans for the new airport. They claim there are several environmental issues with the proposed site as well as issues of safety, due to the area being at high risk for tsunamis and other natural disasters. There is also concern that the local residents who currently make their living by farming the area would be displaced.[8]

Tidak jauh dari Bandara Yogyakarta International Airport (YIA) Kulon Progo, terdapat tempat kuliner bernama Kopi Jolotundo. Restoran bernuansa Jawa dengan suguhan pemandangan sawah ini banyak dikunjungi publik figur hingga pejabat negara.

Mulai dari artis Wulan Guritno, presenter kondang Ramzi Geys Thebe hingga ustadz beken Gus Miftah tercatat pernah l ke Jolotundo. Bahkan, salah satu pejabat negara sekaligus tokoh nasional, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Indonesia, Mahfud MD sudah beberapa kali ke sini untuk menyantap kuliner "ndeso" sembari menikmati momen terbenamnya mentari.

"Yang cukup sering ke sini ada Pak Profesor Mahfud MD, beliau sudah tiga kali. Jadi ketika beliau punya kesempatan ke Jogja, pasti menyempatkan datang ke Jolotundo. Biasanya sambil nunggu (pesawat ) kembali ke Jakarta, beliau prefer datang ke Jolotundo, khususnya di waktu sore untuk menikmati sunset," ucap pengelola Jolotundo, Wawan Gunawan, saat ditemui di lokasi, Minggu (6/8/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jolotundo terletak di area persawahan wilayah Kalurahan Sogan, Kapanewon Wates, Kulon Progo. Lokasinya tergolong dekat dengan bandara YIA, yakni berkisar 8,7 km atau 15 menit perjalanan menggunakan kendaraan bermotor.

Tempat kuliner yang baru beroperasi sekitar dua tahun terakhir ini mengusung konsep tradisional Jawa. Bisa dilihat dari struktur bangunan yang menggunakan joglo khas Jogja komplit dengan ornamen pendukungnya.

Umumnya restoran Jawa, Jolotundo juga menyediakan hidangan tradisional atau yang beken disebut menu "ndeso". Menu andalannya yakni sayur lodeh, tempe lombok hijau, tumis kikil, ayam bumbu lengkuas dan oseng daun pepaya.

"Menu andalan kami ada sayur lodeh tempe lombok ijo karena itu paling banyak dicari. Kemudian menu favorit lainnya dan ada ada tumis kikil, ayam goreng lengkuas serta oseng daun kates (pepaya) yang sudah diolah sedemikian rupa sehingga pahitnya tidak terlalu terasa," ujar Wawan.

Sembari menyantap hidangan ndeso, pengunjung bisa menikmati pemandangan alam sekitar berupa hamparan sawah. Jika datang saat sore hari, pengunjung dapat menyaksikan momen terbenamnya matahari yang tampak jelas dari tempat ini.

"Untuk menikmati suasana alam, dengan view sawah tadi saya rekomendasikan datang Jam 10 sampai jam jelang sunset. Karena best viewnya itu sunset, jadi orang makan di pinggir sawah nah itu sambil menikmati sunsetnya," ucap Wawan.

Wawan mengatakan, pihaknya juga menyediakan fasilitas lain berupa keliling pedesaan mengucapkan mobil Jeep. Cukup merogoh kocek Rp50 ribu per orang, pengunjung bisa jalan-jalan santai berkeliling desa dan area persawahan sekitar.

Simak lebih lengkap di halaman berikutnya.....

"Additional servis kami selain bisa makan dengan nuansa joglo dan sawah, ada juga Jolotundo Jeep and adventure. Jadi kami siapkan jeep bagi customer yang setelah makan dan ngopi, bisa juga jalan-jalan pakai Jeep kita keliling Desa Sogan. Tarifnya terjangkau satu trip Rp 50 ribu untuk empat orang maksimal dengan durasinya 15-20 menit," terangnya.

Salah satu pengunjung Kopi Jolotundo, Kurnia Astuti mengaku terkesan dengan suasana yang dihadirkan restoran ini. Selain itu, menu yang dihidangkan komplit dengan rasa yang pas bagi lidahnya.

"Pertama kali ke sini suasananya enak ya. Adem, terus rindang banyak pohon. Makanannya juga cukup enak, bumbunya terasa banget. Kebetulan tadi coba kikil sama daun pepaya lauk tempe bacem," ucapnya.

Sementara itu, pengunjung lain, Noviayu mengaku cukup sering berkunjung ke Jolotundo. Biasanya dia mampir untuk menghabiskan waktu menunggu keberangkatan pesawat di YIA.

"Karena deket bandara ya, jadi kalau pas ada jadwal ke luar kota naik pesawat pasti mampirnya ke sini dulu, sekalian healing," ujarnya.

SERAYUNEWS – Informasi jadwal kereta Bandara dari YIA ke Stasiun Tugu Jogja. Kereta bandara ini menjadi salah satu pilihan transportasi yang cepat dan mudah diakses oleh masyarakat.

Kereta ini berangkat dari Yogyakarta International Airport (YIA) menuju ke Stasiun Tugu Jogja pulang pergi (PP). KA Bandara YIA beroperasi setiap hari untuk melayani penumpang pesawat dari YIA menuju ke Wates ataupun Kota Jogja.

Demikian juga sebaliknya dari Kota Jogja (Stasiun Tugu) menuju ke bandara di Kulonprogo.

Kereta Bandara – Jika kamu ingin pergi ke Bandara Internasional Jogja yang terletak di Kulonprogo. Di Stasiun Yogyakarta sudah terdapat transportasi penghubung menuju bandara yaitu Kereta Bandara Yogyakarta International Airport (YIA). Untuk memesan tiket Kereta Bandara YIA ini. Kamu bisa langsung menuju loket pemesanan kereta bandara yang terdapat di sebelah selatan Stasiun Yogyakarta. Disitu juga terdapat loket pemesanan tiket Kereta Jarah Jauh, Kereta Prameks dan Kereta Listrik Jogja-Solo. Tiket kereta bandara bisa kamu dapatkan dengan harga Rp. 20.000.

Di Stasiun Yogyakarta itu sendiri, terdapat fasilitas ruang tunggu khusus kereta bandara untuk penumpang yang menunggu kedatangan kereta dengan fasilitas yang disediakan yaitu ruangan yang ber-AC, tempat duduk yang nyaman serta lengkap dengan tempat colokan listrik untuk men-charge HP. Biasanya, jumlah penumpang yang menaiki kereta bandara selalu ramai dengan keberangkatan dari Stasiun Yogyakarta. Kereta bandara ini berhenti di tiga stasiun mulai dari Stasiun Yogyakarta, Wates, dan yang terakhir yaitu Stasiun Bandara YIA.

Keberangkalan Stasiun Yogyakarta - YIA

04.20 WIB (Stasiun Jogja) - 04.55 WIB (Stasiun YIA) *YIA Xpress

04.50 WIB (Yogyakarta) - 05.16 (Stasiun Wates) >>> 05.29 (YIA)

05.33 WIB (Yogyakarta) - 05.59 (Wates) >>> 06.12 (YIA)

06.04 WIB (Yogyakarta) - 06.39 (YIA) *YIA Xpress

06.30 WIB (Yogyakarta) -  06.56 (Wates) >>> 07.09 (YIA)

07.47 WIB (Yogyakarta) - 08.22 (YIA) *YIA Xpress

08.28 WIB (Yogyakarta) - 08.54 (Wates) - 09.07 (YIA)

09.30 WIB (Yogyakarta) - 10.05 (YIA) *YIA Xpress

10.20 WIB (Yogyakarla) - 10.16 (Wates) - 10.59 (YIA)

10.55 WIB (Yogyakarta) - 11.21 (Wates) - 11.34 (YIA)

12.34 WIB (Yogyakarta) - 13.09 (YIA) *YIA Xpress

13.40 WIB (Yogyakarta) - 14.06 (Wates) - 14.19 (YIA)

14.15 WIB (Yogyakarta) - 14.50 (YIA) *YIA Xpress

14.54 WIB (Yogyakarta) -15.20 (Wates)- 15.33 (YIA)

15.33 WIB (Yogyakarta) - 15.59 (wates) - 16.12 (YIA)

16.02 (Yogyakarta) - 16.37 (YIA) *YIA Xpress

16.58 WIB (Yogyakarta) - 17.24 (wates) - 17.37 (YIA)

17.40 WIB (Yogyakarta) 18.06 (Wates) 18.19 (YIA)

18.30 WIB (Yogyakarta) - 19.05 (YIA) *YIA Xpress

19.17 (Yogyakarta) 19.43 (Wates) 19.56 (VIA)

20.35 WIB (Yogyakarta) - 21.10 (YIA) *YIA Xpress

Administrative districts

Kulon Progo Regency is divided into twelve districts (kapanewon), listed below with their areas and their populations at the 2010 census[2] and the 2020 census,[3] together with the official estimates as at mid 2023.[1] The table also includes the locations of the district administrative centres, the number of administrative villages (classed as kalurahan) in each district, and its post code.

Some local development efforts, carried on with the support of local cooperatives, work towards reafforestation activities. Trees being planted in the regency for both commercial and social reasons include Jati (Teak or Tecnona grandis), Mahogany (Swietenia mahagoni), Albasia (Albizia), and sono keliling (Blackwood or Rosewoon, Dalbergia latifolia).[4]